Jumat, 21 Desember 2012

CERITA Androcles dan Singa

ANDROCLES DAN SINGA


Zaman dahulu hidup seorang budak bernama Androcles. Ia milik seoran majikan yang sangat kejam. Kendati pekerjaan yang dilakukan Androcles baik, majikannya memukulnya setiap hari. Androcles sedih karena itu. Dia berpikir untuk melarikan diri. Begitu mendapat kesempatan, pada suatu hari ia melarikan diri dari rumah majikannya. Dalam pelariannya itu ia melewati sebuah hutan yang lebat. Tiba-tiba ia berjumpa dengan seekor singa ganas. Ketika mendengar auman singa itu ia ingin lari. Akan tetapi, ketika singa itu mengaum untuk kedua kalinya, ia merasakan ada perbedaan. Singa itu mengaum seolah sedang merintih kesakitan. Dengan tenang Androcles mendekati singa itu. Ketika melihat kedatangannya, singa itu melompat dan akan menerkamnya, tetapi singa itu kemudian mengangkat cakarnya sambil memohon sesuatu.

Androcles merasa lebih yakin, ia kemudian mendekat. Ia melihat sebuah duri menamcap di salah satu cakar singa itu sehingga cakar itu membengkak dan singa itu kesakitan. Androcles kemudian mengangkat cakar itu dengan lembut untuk mengeluarkan duri. Atas pertolongan itu singa mencium tangan Androcles sebagai tanda terima kasih.

Androcles kemudian tinggal bersama singa itu untuk beberapa hari. Ketika singa itu telah membaik, Androcles melanjutkan perjalanannya. Akan tetapi, kerena ia pergi tidak terlalu jauh, orang-orang majikannya segera menangkapnya. Ia dibawa kembali kepada majikannya.

Sebagai hukuman, Androcles dimasukkan penjara. Hari berikutnya ia di hadapkan raja dan para pegawai istana ia dimasukkan ke dalam gelanggang, di mana seekor singa telah menanti memangsanya. Ketika seekor singa mendekat, Androcles menutup matanya kerena takut. Ia sangat terkejut ketika singa itu hanya menjilat tangannya. Ternyata singa itulah yang ia selamatkan. Singa itu ditangkap ketika ia juga ditangkap. Raja menyaksikan peristiwa itu, kemudian beliau meminta penjelasan. Setelah mendengar cerita tentang hubungan Androcles dan singa itu maka Androcles dan singa itu dibebaskan.



Sumber : Dikutip dari 50 Cerita Bijak, hal.15-17
              ( Buku BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
                UNTUK SMP/MTS KELAS VII
                PENERBIT : PT CITRA AJI PARAMA )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar