Kamis, 05 Mei 2011



CINTA ITU BUTA

Ide cerita : Ainur Rosikhoh
Sutradara : Tika Hayuning W
Penulis naskah : Sinta M.A
Penata artistik : Rokison
Penata musik : Milladiah S.N
Penata kostum : Siti Mahmudah
Penata rias : Andini W

Pemain :
  1. M.Lukman sebagai Karyo
  2. Ainur Rosikhoh sebagai Maemunah
  3. Tika Hayuning W sebagai Nyi Sumi
  4. Dina Velayati sebagai Lifia
  5. Munadhiroh sebagai Alice
  6. Eva Naelul Muna sebagai Monic
  7. Siti Mahmudah sebagai Mbak Sum
  8. Joko Ahmad R sebagai Yono


Adegan I

Di suatu Desa, ada seorang perempuan yang bernama Maemunah yang memiliki sifat pendiam dan cantik. Dia bersahabat dengan seorang laki-laki yang bernama Karyo. Persahabatan mereka terjalin sejak kecil. Dari TK, SD, SMP dan SMA mereka selalu bersama. Dan suatu ketika mereka berangkat sekolah bersama.

Karyo : '' Nah,ayo kita berangkat bersama.''
maemunah : ''Ayo, Yo.'' ( Sambil menenteng tas dan buku ).
Karyo : ''Akhirnya sampai juga.''(Sambil mengusap keringat).''Nah, sekarang ada
PR nggak sich?.'' (Berjalan menuju kelas).
Maemunah : ''Oh ada Yo, itu lho gurunya yang bawel banget.''
Yono : ''Selamat pagi teman-teman.'' (Sambil melambaikan tangan).
Karyo dan maemunah : ''Pagi juga.''(Sambil tersenyum).
Yono : ''Kalian kok kelihatannya akrab banget, sih?.'' (Sambil sedikit menggoda).
Karyo : ''Apa nggak boleh?cemburu ya?.'' (Tertawa kecil).
Yono : ''Saya kan cuma tanya. Apa salah?.''
Maemunah : ''Ya nggak gitu. Kita tu udah temenan sejak kecil sampai sekarang selalu bersama.''


Adegan II

Setelah menerima pelajaran bel istirahat berbunyi. Karyo,Yono dan Maemunah segera menuju kekantin, tetapi di tengah jalan mereka bertemu dengan 3 cewek yang terkenal angkuh di sekolahnya yaitu Monic,Lifia dan Alice. Maemunah tidak sengaja menyenggol Monic.

Monic : ''Hey,punya mata nggak loe.''
Maemunah : (Menundukkan kepala) ''Maaf mbak''
Lifia :''Mbak-mbak loe pikir kita tukang jamu apa?.''
Karyo :''Ya maaf , temen saya tidak sengaja.''
Lifia :''Makanya kalau punya mata itu di pakai .''
Alice :''Udah kita nggak usah ngeladenin mereka.nggak penting banget.''
Monic dan Lifia :''Bener banget guys. Orang kayak gitu diladenin buang-buang tenaga aja.'' (Sambil meninggalkan mereka).
Yono :(Bicara pelan) ''Eh hati-hati dengan mereka . Mereka itu cewek-cewek yang di segani dan ditakuti di sekolah ini.''
Karyo :''Em...... tapi cantik-cantik ko'.''

Maemunah :''Dasar cowok sama saja. Kalau lihat yang bening-bening aja matanya lansung jelalatan.''
Karyo :(Tersipu malu).



Adegan III

Bel pulang berbunyi. Karyo dan Yono pulang bersama tetapi Maemunah tidak , karena dia ada tugas yang harus dia selesaikan hari itu juga.

Karyo :(Berandai-andai sambil membayangkan).''Andai saja aku bisa menjadi
pacar salah satu dari mereka. Sungguh beruntungnya diriku.''
Yono :''Mimpi di siang bolong, nggak bakalan itu jadi kenyataan.''
Karyo :''Ya nggak apa-apa lah hidup itu kan berawal dari mimpi.''
Yono :''Yo, Yo sadar.''(Sambil menepuk bahu Karyo).
Karyo :''Gue akan buktiin pada loe kalau gue bisa ngedapetin salah satu dari mereka.''
Yono :''Ya udah lah terserah loe. Gue sebagai teman cuma nyaranin jangan menghayal terlalu tinggi.''

Adegan IV

Keesokan harinya di sekolah, Karyo berpapasan dengan Monic. Karyo mencoba merayu Monic.

Karyo :''Hay,cantik.'' (Dengan nada menggoda).
Monic :(Melirik sinis) ''Ngomong sama siapa loe?.''
Karyo :''Ya kamulah masak sama tembok.''
Monic :''Eh nyadar dong loe. Sapa loe?''
Karyo :(Dengan lugunya) ''Aku Karyo kamu Monic kan?.''
Monic :(Dengan wajah sinis) ''Hemft nggak penting banget sich.'' (Sambil meninggalkan Karyo).
Karyo :''Mungkin hari ini aku kurang beruntung, tapi lain kali aku pasti bisa dapetin kamu.''


Adegan V

Kemudian Karyo sampai di kelas. Karyo cerita dengan Yono tentang masalah tadi.

Karyo :''Yon, aku mau cerita nich.''
Yono :''Cerita apaan Yo?.''
Karyo :''Begini, tadi aku kan berpapasan dengan Monic dan aku nyapa dia. Tapi dia tu nggak ngrespon sama sekali.''
Yono :(Tertawa) ''Makan tu cuek.''
Karyo :''Tapi aku nggak nyerah untuk bisa ngedapetin dia.''
Yono :(Menggelengkan kepala).''
Karyo :''Napa kok cuma geleng-geleng kepala. Kamu nggak setuju ya dengan aku.''
Yono :''Bukan begitu Yo, tapi kamu juga harus sadar dia itu siapa? dia itu adalah......''
Karyo :''Anak kepala sekolah kan. Aku dah tau kok, tapi aku tidak menyerah untuk mendapatkan dia.''
Adegan VI

Tidak terasa pelajaran pada hari itu berlalu begitu cepat dan bel pulang pun berbunyi. Karyo mengajak Yono main ke rumahnya.

Karyo :''Ayo Yon, masuk. Anggap aja rumah sendiri.''
Yono :''Ok. Lha orang tua kamu kemana? Kok sepi banget rumahnya.''
Karyo :''Oh Ibu dan Bapak lagi ke rumah saudara jenguk orang sakit.''
Yono :''Oh pantesan sepi.''
Karyo :''Eh Yon, kamu tau nggak gimana caranya mendapatkan Monic?.''
Yono :''Pakai dukun ja. (Dengan nada bercanda).
Karyo :''Aha.... ide bagus itu. Boleh dicoba.''
Yono :''Heh aku tuh tadi cuma bercanda lho, tidak serius.''
Karyo :''Tapi saran kamu boleh juga, eh tau nggak dukun yang bisa ngepelet cewek.''
Yono :''Ha beneran loe.'' (Kaget).
Karyo :''Iya gue beneran Yon. Tau nggak loe dukun yang bisa ngepelet cewek.''
Yono :''Kayaknya aku pernah denger di desa Bojong Kenyot ada dukun sakti dan bisa pelet cewek pastinya.''
Karyo :''Besok hari minggu aku di anter ke sana ya.''
Yono :''Apa nggak dipikir-pikir lagi, kok langsung mau kesana aja.''
Karyo :''Aku udah mantap dan yakin banget, pokoknya hari Minggu kamu antar aku ke dukun itu.''



Adegan VII

Hari ini adalah hari Minggu, hari yang di tunggu-tunggu Karyo untuk datang ke rumah dukun sakti, Yono yang di tunggu sejak tadi tapi tidak datang, akhirnya Karyo datang ke rumah Yono.''

Karyo :''Yon, Yono.''
Yono :''Eh Karyo ada apa sih, tumben pagi-pagi udah nyampai sini, mau ngapain?.''
Karyo :''Masak kamu lupa, kita kan mau pergi ke dukun sakti itu.''
Yono :''Kamu beneran dah yakin Yo, mau datang ke dukun.''
Karyo :''Iya Yon aku udah yakin banget, ayo buruan.''
yono :''Yaudah kalau kamu udah yakin dengan itu, ayo kita berangkat.''


Adegan VIII

Karyo dan Yono akhirnya menuju ke rumah dukun yang ada di desa Bojong Kenyot, yang dikenal dengan dukun sakti.
Tanpa ada orang yang menjawab pintu itu terbuka dengan sendirinya. Kemudian mereka berdua masuk dengan wajah ketakutan sambil melihat isi rumah tersebut.

Karyo dan Yono :''Permisi.''
Dukun :''Hai anak muda. Ada keperluan apa kamu datang kesini?.''
Karyo dan Yono :(Tersentak kaget).
Yono :''Gini mbah. Ini teman saya mau minta tolong bagaimana caranya mendapatkan cewek idamannya?.''
Karyo :''Iya mbah. Bisa apa tidak?.''
Dukun :''Oh (Sambil mengangguk) itu masalah gampang. Dijamin kalau kamu datang kemari kamu akan mendapatkan apa yang kamu inginkan. Kamu mau minta kaya, pintar, ganteng pun ada.''
Karyo :''Beneran mbah?.'' (Dengan wajah gembira).
Dukun :''Iya. (Kemudian memberikan sebotol air) ini air tolong kamu campurkan dengan minuman yang akn di minum gadis itu, dijamin dia langsung klepek-klepek.''
Karyo :''Terimakasih mbah.''(Sambil mengulurkan sebuah amplop yang berisi
uang).
Yono :''Iya sudah kami pamit dulu mbah, sekali lagi terimakasih.''
Adegan IX

Pagi itu seperti biasa Karyo, Maemunah dan Yono berangkat sekolah bersama, Karyo tidak sabar untuk melaksanakan rencananya itu. Tak disangka pelajaran berlalu cepat. Bel istirahat pun berbunyi.

Maemunah :''Akhirnya berakhir sudah pelajaran itu.'' (Dengan nada senang).
Yono :''Mang kenapa?.''
Maemunah :''Gurunya nggak asyik, jadi malas ngedengerinnya.'' (Nada kesal).
Karyo :''Eh tu lihat ada Monic dan temannya.'' (Dengan wajah berseri-seri).
Maemunah :''Mang kenapa?.''
Yono :''Itu si Karyo mau jadi pacar salah satu dari mereka.''
Maemunah :(Kaget) hah, Yo sadar kamu dia itu siapa dan kamu siapa?. Kamu itu harus nyadar diri.''
Karyo :''Namanya juga cinta. Apapun akan aku lakukan.''
Maemunah :''Astaqfiruallah, dibilangin malah gitu ya sudah aku mau ke kelas aja.'' (Sambil lari).

Karyo dan Yono mengikuti 3 cewek itu dan mereka menuju kantin sekolah. Tiba-tiba Karyo punya ide gimana caranya memberikan air itu agar tidak ketahuan Monic. Monic dan teman-temannya memesan makanan dan minuman seperti biasa.

Karyo :''Mbak sum minuman yang dipesan Monic mana?.''
Mbak Sum :''Ini mas. Memangnya kenapa? Mau dianter ke mbak Monic ya.''
Karyo :''ya mbak, biar saya saja yang nganter minumannya.''
Mbak Sum :''Owh ya sudah terimakasih ya mas.'' (Meninggalkan Karyo).




Adegan X

Karyo langsung menuangkan air yang diberikan mbah dukun itu diminuman Monic. Kemudian dia mengantar pesanan itu kepada 3 cewek tersebut .

Karyo :''Ini pesanannya .''(sambil meletakkan yang mereka pesan).
Lifia :''Lama banget sich.ampe kering gue nungguinnya.''
Alice :''Iya nich.Mbak Sum cari pembantu kok lemot banget.''
Monic :''Heh loe tumben loe yang nganter pesanan kita. Biasanya Mbak Sum yang ngater.''
Karyo :''Iya Monic, Mbak Sumnya lagi sibuk jadi saya yang bantu.''

Setelah Karyo selesai memberikan pesanan itu kepada Monic dan teman-temannya, Karyo bersembunyi untuk melihat reaksi yang akan terjadi pada Monic.

Alice :''Emang enak ya masakan Mbak Sum. Ntar gue kontrak ach jadi juru masak di rumah .he he he.''
Lifia :''Emang bik Sri pulang kampung ya?.kok mau kontrak mbak Sum segala?.''
Alice :(Tersenyum) ''Em....nggak sich .''
Monic :(Tiba-tiba kepalanya pusing setelah minum) ''Guys kepalaku pusing banget nich.'' (Sambil memegangi kepalanya).
Lifia :''Loe kenapa Monic ?.''
Alice :''Belum sarapan ya?.''
Lifia :''Ayo kita bawa ke UKS saja.''


Adegan XI

Sebelum menjawab semua pertanyaan dari teman-temannya, Monic tidak sadarkan diri. Jadi temanya memutuskan untuk membawa Monic ke UKS .

Monic :(Mengigau) ''Karyo, Karyo....''
Lifia :''Monic kamu sudah sadar ya ?.''
Alice :''Eh dia ngigau tau.''
Monic :(Membuka mata dengan pelan) ''Alice, Lifia.....''
Alice :''Ya, bagaimana keadaanmu?.''
Monic :''Emang aku kenapa? Aku tidak apa-apa kok.''
Lifia :''Ach nggak mungkin kamu tidak apa-apa pasti ini ulah si Karyo. Sampai- sampai kamu sebut nama dia.''
Monic :(Kaget) ''Hah aku sebut nama dia !!!.''
Alice :''Iya tadi kamu sebut nama dia waktu kamu pingsan. Emang dia hadir dalam mimpi kamu ya ?''

Monic hanya diam, Seakan tak percaya kalau dia memanggil-mangil nama Karyo.dia sungguh tidak menyangka karena bagi dia, Karyo adalah anak kampung yang sok kecakepan.


Adegan XII

Pagi itu Monic berangkat sekolah seperti biasa, tetapi hatinya aneh karena rasanya dia ingin sekali bertemu dengan Karyo. Karyo, Maemunah dan Yono pun tiba di sekolah. Dan Monic pun menatap Karyo tanpa berkedip. Lifia dan Alice mencemooh Karyo dan teman-temanya itu.

Lifia :''Hai ngapain loe senyum-senyum sendiri, kesambet setan dari mana loe?''
Alice :''Iya nich Monic, nggak seperti biasanya.''
Monic :(Tersenyum) ''Ach apa sich.''
Lifia :''Eh guys lihat tuch, orang-orang katrok lagi lewat.''
Alice :''Eh iya, nggak pantes banget tuch orang sekolah di sini, kan dia miskin.''(Dengan nada menghina).
Monic :''Udah-udah nggak baik menghina orang kayak gitu.''
Lifia :''Monic!!!(Nada keras) ada apa dengan kamu, kok kamu jadi baik gini sama mereka.''
Alice :''iya nich, Monic gimana nich, nggak dukung kita malah dukung orang katrok itu. (Meninggalkan Monic sendiri).''
Karyo :''Makasih ya Monic . Sudah mau ngebelain aku.''
Monic :''Iya sama-sama.''

Berawal dari itu Monic dan Karyo dekat, bahkan setiap berangkat sekolah selalu bersama. Tapi disisi lain Maemunah tidak setuju dengan hubungan Karyo dan Monic.


Adegan XIII

Hari ini adalah hari Minggu jadi sekolah libur. Maemunah pergi kerumah Karyo karena ada yang mau dibicarakan tentang Monic.

Maemunah :(Mengetuk pintu) ''Assalamualaikum wr.wb.''
Karyo :(Membuka pintu) ''Waalaikumsalam wr.wb, eh Maemunah ayo silahkan masuk.''
Maemunah :''Iya makasih.''
Karyo :''Tumben kemari. Ada masalah apa nie?.''
Maemunah :''Nggak apa-apa cuma mau tanya tentang hubunganmu dengan Monic?.''
Karyo :(Tersenyum tersipu) ''oh Monic, iya nich makin hari makin deket aja sama aku.''
Maemunah :''Ya kelihatanya makin akrab aja .''
Karyo :''Iya dong. Air dari dukun itu memang manjur sampai-sampai Monic klepek- klepek sama aku.''
Maemunah :(Kaget)''hah apa kamu main dukun?.''
Karyo :''Iya Nah, emang kenapa?.''
Maemunah :''Astagfiruallah sadar Yo, itu termasuk perbuatan syirik. Dan Allah membenci orang yang berbuat syirik. Dan ketahuilah Yo orang yang melakukan itu tempatnya di Neraka jahanam. Kamu tau neraka jahanam? neraka yang tempatnya paling bawah.''
Karyo :(Termenung).

Maemunah :''Aku nggak mau punya sahabat yang terjerumus kedunia hitam Yo. Aku mau kamu berubah dan tidak mengulangi perbuatan ini lagi (Dengan nada
memohon).''
Karyo :''Iya Nah, makasih kamu sudah mau menyadarkan aku. Kamu sahabatku yang paling baik. (Menangis).''

Kemudian Maemunah beranjak meninggalkan rumah Karyo. Dan disitu Karyo mulai berfikir bagaimana menyadarkan Monic dari ilmu hitamnya.



Adegan XIV

Malam harinya Karyo berinisiatif membuang air itu. Dan Karyo pun melakukannya. Keesokan harinya aktivitas belajar dimulai seperti biasa. Karyo menghampiri Monic.

Karyo :''Monic. Aku mau minta maaf padamu karena aku telah membuat kamu suka dengan aku.''
Monic :(Tersenyum).
Karyo :''Hai, kenapa kamu tersenyum.kamu tidak marah sama aku.''
Monic :''Berkat kamu aku jadi sadar bahwa persahabatan tidak dinilai dari kekayaan. Tapi dari hati dan keikhlasan . Aku berterima kasih banget sama kamu.''
Karyo :''Tapi aku dengan cara yang salah menyadarkanmu.''
Monic :''Ya sudah, semua udah terlanjur pokoknya aku sangat bertarima kasih ke kamu.''
Karyo :''Ini semua berkat Maemunah. Bahkan Maemunah yang telah menyadarkanku kalau perbuatan yang aku lakukan itu tidak baik.''

Kemudian mereka berdua menemui Maemunah dan mengucapkan terimakasih sambil berjabat tangan. Akhirnya persahabatan mereka terjalin tanpa memandang kekayaan yang mereka punya .


XI.IPS 3
SMA N 1 PEGANDON